Global Trend SDGs


Pandemik COVID-19 dan penerapan karantina wilayah telah mengunjangan sendi-sendi kehidupan dan telah menjerumuskan ekonomi global ke dalam kontraksi yang parah. Menurut perkiraan Bank Dunia (Propect Global Economy, June 2020), ekonomi global akan menyusut sebesar 5,2% tahun 2020. Aktivitas ekonomi di negara-negara maju diperkirakan kontraksi 7% pada tahun 2020 karena permintaan dan penawaran domestik, perdagangan, dan keuangan telah terganggu. Negara berkembang dan emerging market diperkirakan akan kontraksi sebesar 2,5% tahun2020. Pendapatan per kapita diperkirakan turun 3,6%, yang akan membuat jutaan orang jatuh miskin tahun 2020.

Negara yang terkena dampak paling parah terjadi di negara-negara yang pandemi paling parah dan ketergantungan yang besar pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas, dan pembiayaan eksternal. Meskipun besarnya gangguan akan berbeda-beda di setiap wilayah, semua negara berkembang dan emerging market memiliki kerentanan yang diperbesar oleh guncangan eksternal. Selain itu, gangguan dalam akses sekolah dan perawatan kesehatan dasar kemungkinan besar akan berdampak lama pada pengembangan sumber daya manusia.

Perkiraan ke depan dengan mengasumsikan pandemic COVID-19 mulai surut, pertumbuhan global diperkirakan akan pulih menjadi 4,2% pada tahun 2021, karena negara maju tumbuh 3,9% dan dan negara berkembang dan emerging market bangkit kembali sebesar 4,6%. Namun, prospeknya sangat tidak pasti dan risiko penurunan sangat dominan, termasuk kemungkinan pandemi yang lebih berkepanjangan, pergolakan keuangan, dan kemuduran perdagangan global dan rantai pasokan.

Pandemi ini menyedarkan kita untuk memperhatikan pada kebutuhan mendesak untuk tindakan kebijakan kesehatan dan ekonomi, termasuk kerja sama global, melindungi penduduk miskin dan rentan, dan memperkuat kapasitas negara untuk mencegah dan menangani peristiwa serupa di masa depan. Sangat penting bagi negara berkembang dan emerging market yang pada umumnya sangat rentan, untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat, memperhatikan jaringan pengaman sosial dan melakukan reformasi untuk menghasilkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan setelah krisis berlalu.

Tinggalkan komentar