Pengaruh kebijakan moneter terhadap output dan harga merupakan perdebatan yang panjang baik berkaitan segi teoritis maupun empiris. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan aliran pemikiran ekonomi dari mulai clasical, neo-clasical, neo-clasical synthesis, new clasical dan new keynesian.
Dalam pandangan Klasik bahwa uang hanya berpengaruh terhadap harga dan tidak terhadap output. Dengan mengunakan analisa general ekulibrium yang memasukan uang ke dalam model menghasilkan money neutrality yang menunjukan uang tidak berpengaruh terhadap keseimbangan pasar.
Di sisi lain, pandangan Keynesian bahwa uang berpengaruh terhadap harga dan output karena adanya rigiditas harga dan penganguran tak sukarela (involuntary unemployment). Pandangan tersebut dimodelkan dengan IS-LM untuk keseimbangan pasar uang dan pasar barang (aggregate demand) serta dan adanya disekuilibrium pasar tenaga kerja pada sektor perusahaan (aggregate supply).
Filed under: Bank Sentral, Dynamic Stocastic General Equlibrium, Kebijakan Moneter, Keynesian, Neo Classical Synthesis, New Classical, New Keynesian, Real Bussines Cycle | Tagged: Bank Sentral, Classic, DSGE, Dynamic Stocastic General Equlibrium, Kebijakan Moneter, Keynesian, Modelling, Neo Classical Synthesis, New Classical, New Keynesian, RBC, Real Bussines Cycle, Research & Development, serial correlation, suku bunga | Leave a comment »